Akhir-akhir ini para petani di sibukkan dengan masalah rusaknya benih padi yg baru saja di tanam. Di musim tanam kali kedua ini, selain rendahnya harga gabah, para pemulia padi cukup banyak mengalami masalah pertanian. Mereka menyebutnya, lanas. Yaitu konfisi benih padi yg jika dicabut, akar dan batang akan terpisah atau putus.
Menurut Sutriyono, Pegiat Petani Banyumas, menuturkan fenomena tersebut disebabkan lahan yang baru di ratakan dan sedang terjadi proses dekomposisi bhn organis. Sehingg lahanya panas. Akibatnya tanaman yang baru di tanam tidak mampu menyerap unsur hara, bahkan akar tanaman ikut terdokomposisi sehingga tanaman mati.
"Itu akibat pemakaian pupuk kimia sintetis yang berlebihan sehingga jumlah mikroba sangat berkurang. Dampaknya kemudian adalah proses dekomposisi agak terlambat," tegas Sutriyono.
Berdasar pengalaman para petani, tutur Sutriyono, "solusinya coba kita masukan pupuk organik baik padat maupun cair untuk menambah mikroba dan mempercepat pelapukan bahan-bahan yang ada di lahan."
Menyoal hal tersebut, Ketua SPI Rembang, Mahmudi menjelaskan, masalah tanah yang terlalu panas saat ternami, para petani perlu melakukan pembenahan tanah. "Caranya yaitu dengan membuatan pupuk cair untuk pembenah tanah, atau yg kerap tersebut obat biotoksin," pungkasnya. (admin)