Gbr. Rajangan tempe Pamotan (foto. mas Phap, 2017) |
Tidak asing lagi pagi para pelintas saat malam. Para sopir lintas provinsi, kerap kali berhenti sejenak melepas lelah dengan menikmati beraneka macam kuliner pamotan.
Kripik tempe ini langsung diproses di warung makan milik Dakrun. Masyarakat sekitar menyebutnya warung dakrun.
Kriuk-kriuk saat dimakan. Dengan nasi bungkus daun jati, dengan bertabur kuah santan khas pamotan, menambah nikmat suasana kudapan malam.
Cukup murah dan terjangkau harga makanan kuliner di Pamotan. Tadi malam kami bertiga (06/06), nasi tiga prosi, teh hangat tiga gelas, dan delapan belas kripik tempe, hanya dua puluh ribu rupiah.
Beberapa kuliner malam juga dapat dinikmati dikawasan pujasera depan masjid pamotan ini. Mulai dari sate kambing, kopi, ketan bungkus daun pisang, iseng cumi, opor ayam kampung, ayam goreng kampung, bakso, nasi goreng, mie sedap, hingga buah-buahan, selalu siap melayani para pelintas yang mampir di kawasan gamping pamotan ini.
Gbr. Proses membuat kripik tempe pamotan (foto: mas Phap, 2017) |
Gbr. Kripik tempe pamotan yang siap di makan (foto: mas Phap, 2017) |
Gbr. Pemilik warung makan kripik tempe pamotan (foto: mas Phap, 2017) |