SERIKATPETANIREMBANG.COM - Dalam era milenial dan perkembangan zaman yang semakin pesat. Terdapat perubahan dan pergeseran yang cepat pula. Banyak keragaman suku, budaya, adat istiadat dan tradisi bangsa Indosesia khususnya di Rembang Jawa tengah.
Salah satu khas dan keunikan dari masyarakat yang mulai tergerus oleh perubahan adalah Kloso atau tikar pandan.
Keri, merupakan perempuan tua kelahiran 1946 yang berasal dari desa Kunir kecamatan Sulang kabupaten Rembang yang menekuni kerajinan Kloso.
Dalam pembuatan kloso, Keri mendapatkan bahan dari hutan atau pekarangan kampung sekitar desa bahkan kecamatan.
Satu produk kloso butuh waktu sekitar 6 hari dalam pengerjaannya agar menjadi sebuah produk dengan ukuran 1,5 meter x 1,7 meter. Satu hari untuk mengambil bahan, satu hari untuk derehi dan pengeringan. Kemudian waktu pembuatan atau merajut, butuh waktu empat hari empat malam.
Jadi, waktu satu bulan hanya bisa menghasilkan empat kloso saja. Satu kloso dijual dengan harga Rp. 30.000,-/kloso. Pendapatan dari Keri sekitar Rp. 120.000,-/bulan dari pembuatan kloso.
Keri adalah perempuan tangguh, janda tua beranak dua yang ditinggal Almarhum Nargo Junedi ketika anak pertamanya berusia 10 tahun.
Dari hasil produk kloso tersebut, Keri memasarkannya di Pasar Rembang. Berangkat dari rumah jam 04.00 pagi naik angkut brondol bersama kawan-kawannya dan balik sampai rumah lagi sekitar jam 10.00 WIB.