Uni Eropa akhirnya menunda larangan penggunaan biodiesel berbasis minyak sawit, dari semula pada 2021 menjadi 2030.
Penundaan ini dilakukan setelah Indonesia, selaku produsen terbesar minyak sawit di dunia, melakukan sejumlah lobi dan juga negosiasi terhadap Uni Eropa.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan upaya membatalkan larangan sawit oleh Benua Biru itu juga dilakukan dengan ancaman.
"Dalam keadaan begini, kita misalnya ingin meningkatkan ekspor sawit tapi di Eropa ada pembatasan maka terpaksa kita ancam juga Eropa," kata Wapres, Kamis (2/8/2018).
Ancaman itu dilakukan tidak main-main karena langsung membuat seluruh duta besar negara Uni Eropa melakuan klarifikasi.
"Kita [ancam] berhenti beli Airbus. Begitu kita ancam, langsung seluruh dubesnya datang untuk mengklarifikasi. Akhirnya, sawit itu ditunda lah pelaksanaannya," kata JK.
JK sebelumnya pernah mengingatkan Eropa agar tidak berlaku diskriminatif dengan melarang penggunaan CPO untuk bahan baku biodiesel.
Dia menegaskan selama ini Indonesia mendukung pertumbuhan industri di Eropa.
"Kita ingatkan Eropa, bahwa kita membeli banyak, terbesar, Airbus oleh Lion dan Garuda. Karena itu jangan perlakukan diskriminatif karena kita bisa ambil kebijakan yang sama. Jangan terjadi diskriminasi," jelasnya pada April lalu.
Sumber: www.republika.co.id/berita/ekonomi/pertanian/18/08/03/pcvi2p370-mobil-pengering-jagung-inovasi-persoalan-pascapanen