SERIKATPETANIREMBANG.COM - Meskipun unsur hara (bahan makanan) di dalam tanah itu ada, akan tetapi belum tentu tersedia atau diserap oleh tanaman. Unsur hara diikat oleh partikel
lempung dalam bentuk ion. Sedangkan tanaman menyerap unsur hara
tersebut dengan cara absorbsi dan pertukaran kation, di mana akar tanaman
mengeluarkan ion hidrogen [ H+]
untuk ditukar dengan unsur lain.
Unsur hara dalam tanah menjadi tidak
tersedia karena alasan:
1. Fiksasi: unsur hara tidak bisa diserap karena di ikat
kuat oleh partikel tanah atau dikuasai serta didominasi oleh unsur tertentu.
2. Keasaman: tanah banyak mengandung ion
hidrogen dan diikat oleh partikel lempung.
Kedua permasalahan ini hendaknya dapat
dikurangi, agar unsur hara dalam tanah menjadi tersedia dan dapat diserap oleh
tanaman. Upaya yang perlu dilakukan adalah penambahan bahan organik, menambah jumlah mikroba, dan melarutkan
sisa-sisa bahan kimia yang ada di dalam tanah.
Plant Growth
Promoting Rhizobacteria, bisa menjadi solusi mengatasi permasalahan
tersebut. Sebab, PGPR merupakan campuran bahan/ramuan yang mengandung bacteri Psedomonas sp dan Bacillus untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman dan
mengendalikan penyakit patogen tular tanah yang menyerang akar tanaman.
Misal antraknosa pada cabai.
Ramauan bakteri
dapat meningkatkan kekebalan tanaman terhadap cekaman biotik dan abiotik. Dengan mengadopsi
teknologi biological complek, PGPR berperan dalam proses bioremediasi,
yakni merobak senyawa-senyawa kimia pestisida,
herbisida menjadi tidak berbahaya lagi
bagi lingkungan. PGPR sebagai
penambat nitrogen yang berlimpah di udara sehingga bisa dimanfaatkan oleh
tanaman, dan mampu melarutkan sisa-sisa bahan kimia yang terdapat dalam tanah
sehingga tanah akan gembur lagi. Sebab
partikel-partikel lain yang mengikat kuat dapat dipecahkan /diurai, sekaligus sebagai hormon pemacu pertumbuhan tanaman, sehingga dosis pupuk kimia
bisa ditekan sampai 50%.
Fungsi dari PGPR adalah sebagai;
- Penambat nitrogen
- Pelarut pospat
- Penekan perkembangan patogen tular
tanah
- Mempercepat pertumbuhan akar tanaman, dan
- Dekomposer pembuatan pupuk organik
Cara pembuatan PGPR;
Bahan:
1. Bekatul/dedak 1 kg
2. Terasi 5 biji
3. Micin 1 sachet
4. Air
bersih 10 liter
5. Gula pasir 0,5 kg.
Biang PGPR
Biang PGPR dari akar bambu, atau akar rumput
gajah satu genggam yang masih segar,
dicuci selanjutnya di rendam air
matang 1 liter selama tiga hari.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
Pertama rebus air 10 liter sanpai
mendidih, selanjutnya masukan bekatul sambil di aduk, terasi yang sudah
dihaluskan, gula pasir, micin di masukan dan di aduk agar larut selama 25 menit dan angkat lalu dinginkan hingga semalam.
Keesokan harinya rebusan bekatul tersebut di saring/di peras, ambil airnya masukan ke dalam jirigen.
Biang PGPR dari akar bambu disaring, ambil airnya lalu campurkan ke dalam jirigen kemudian di fermentasi selama 15 hari. Setelah tiga hari akan keluar
gelembung-gelembung udara dalan jirigen yang menandakan proses pembiakan PGPR sudah jadi. Selanjutnya setiap pagi tutup jirigen dibuka selama 5 menit sambil di gojlog agar melarut lalu jirigen tutup kembali. Lakukan hal
tersebut sampai hari ke 15, dan PGPR sudah
siap digunakan.
Mengapa memakai
akar bambu ?
Akar bambu
digunakan sebagai biang PGPR sebab pohon
bambu mampu hidup disegala cuaca, dan setiap tanah yang berada di bawah pohon
bambu mayoritas mempunyai tekstur yang
gembur dan remah. Hal tersebut
disebabkan adanya bakteri yang mampu membuat kondisi lingkungan sesuai
dengan ekologinya.
Cara penggunaan
:
1. Untuk
perendaman benih setiap 5cc dicampur dengan air 1 liter direndam
selama 15 menit.
2. Untuk
aplikasi tanah setiap 100cc ditambah dengan air 14 liter disemprotkan 3 hari
sebelum tanam pindah.
3. Untuk
tanaman padi,
palawija, hortikultura setiap 100cc
ditambah air 14 liter disemprotkan.
4. Untuk
pembuatan kompos setiap ton bahan
membutuhkan 2 liter PGPR.
Aplikasi sebaiknya pada pagi/sore hari
agar bakteri tidak mati terkena sinar ultraviolet matahari.
SELAMAT MENCOBA ....................
Sehingga menjadi petani MANDIRI
Penulis: SUTRIYONO
Penyunting: Admin SPI Rembang
Kontak selanjutnya:
Sutriyono - Penyuluh Swadaya - +62813 8081 0713
Mahmudi - SPI Rembang - +62821 3822 1920
Group WA "Rembug Petani Rembang"