serikatpetanirembang.com - Ayam kampung merupakan ayam liar, yang biasanya dipelihara tanpa menggunakan kandang atau tempat khusus. Maka, ayam kampung atau pithek jowo akan mengkonsumsi makanan yang ada di sekitar mereka. Contohnya cacing, biji-bijian, serangga, dan bahkan ulat.
Ukuran telor ayam jenis kampung juga lebih kecil dibandingkan dengan telor ayam yang di jual di pasaran. Kira-kira, telor ayam kampung atau pithek jowo punya berat sekitar 27 gram hingga 56 gram per butirnya. Meski lebih kecil, harga telir ayam kampung ini terbilang lebih mahal dibanding telor ayam negeri.
Mitos orang jawa, telor pithek jowo (ayam kampung) mempunyai khasiat yang lebih dibanding dengan telor ayam negeri. Sehingga masyarakat jawa lebih memilih telor pithek jowo dalam beberapa acara tradisi ataupun untuk konsumsi.
Apa sih, yang membuat masyarakat jawa lebih yakin dengan telor ayam kampung?
Kalau dilihat dari nutrisi; Jelas beda. Pada jumlah 80 gram sampai 100 gram telor ayam ras negeri mengandung beberapa nutrisi seperti 150 kalori, 12,5 gram protein, 1 gram karbohidrat dan 10 gram lemak.
Sementara pada telor ayam kampung (pithek jowo) mengandung energi sebanyak 150 kalori, 13 gram protein, 10 gram lemak, dan 1,5 gram karbohidrat. Jika dibandingkan, kandungan protein dan karbohidrat pada telor ayam kampung sedikit lebih banyak ketimbang telor ayam negeri.
Pada dasarnya, kedua telor tersebut memiliki manfaat yang sama. Namun, ayam kampung (pithek jowo) menghasilkan telor yang mengandung vitamin E dan lemak yang jumlahnya 2 kali lipat lebih banyak dibanding ayam biasa. Vitamin E dan lemak baik untuk kesehatan jantung dan meningkatkan kekebalan tubuh, fungsi penglihatan, fungsi otak, hingga kesehatan jantung.
Selain itu cara memelihara ayam juga menjadi pengaruh dari seberapa banyak kandungan gizi di masing-masing telor ayam. Ayam kampung (pithek jowo) punya gizi lebih tinggi. Karena, pakannya terbuat dari bahan-bahan alami seperti tanaman hijau, hewan serangga dan ayam kampung mendapatkan udara alami lebih banyak.
Berbanding terbalik dengan ayam negeri yang diternakkan di suatu ruangan, dan makannya pun diatur dan diolah sedemikian rupa oleh Peternak. Hasilnya, kandungan gizi di dalamnya memang cukup tapi tidak berlebih seperti ayam kampung (pithek jowo).
Maka dari itu, mitos masyarakat jawa lebih mengutamakan untuk mengkonsumsi telor pithek jowo (ayam kampung).
Apa itu mitos?
Mitos secara luas dapat mengacu kepada cerita tradisional.
Admin SPI Rembang
https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/kandungan-telur-ayam-kampung/amp/
Ukuran telor ayam jenis kampung juga lebih kecil dibandingkan dengan telor ayam yang di jual di pasaran. Kira-kira, telor ayam kampung atau pithek jowo punya berat sekitar 27 gram hingga 56 gram per butirnya. Meski lebih kecil, harga telir ayam kampung ini terbilang lebih mahal dibanding telor ayam negeri.
Mitos orang jawa, telor pithek jowo (ayam kampung) mempunyai khasiat yang lebih dibanding dengan telor ayam negeri. Sehingga masyarakat jawa lebih memilih telor pithek jowo dalam beberapa acara tradisi ataupun untuk konsumsi.
Apa sih, yang membuat masyarakat jawa lebih yakin dengan telor ayam kampung?
Kalau dilihat dari nutrisi; Jelas beda. Pada jumlah 80 gram sampai 100 gram telor ayam ras negeri mengandung beberapa nutrisi seperti 150 kalori, 12,5 gram protein, 1 gram karbohidrat dan 10 gram lemak.
Sementara pada telor ayam kampung (pithek jowo) mengandung energi sebanyak 150 kalori, 13 gram protein, 10 gram lemak, dan 1,5 gram karbohidrat. Jika dibandingkan, kandungan protein dan karbohidrat pada telor ayam kampung sedikit lebih banyak ketimbang telor ayam negeri.
Pada dasarnya, kedua telor tersebut memiliki manfaat yang sama. Namun, ayam kampung (pithek jowo) menghasilkan telor yang mengandung vitamin E dan lemak yang jumlahnya 2 kali lipat lebih banyak dibanding ayam biasa. Vitamin E dan lemak baik untuk kesehatan jantung dan meningkatkan kekebalan tubuh, fungsi penglihatan, fungsi otak, hingga kesehatan jantung.
Selain itu cara memelihara ayam juga menjadi pengaruh dari seberapa banyak kandungan gizi di masing-masing telor ayam. Ayam kampung (pithek jowo) punya gizi lebih tinggi. Karena, pakannya terbuat dari bahan-bahan alami seperti tanaman hijau, hewan serangga dan ayam kampung mendapatkan udara alami lebih banyak.
Berbanding terbalik dengan ayam negeri yang diternakkan di suatu ruangan, dan makannya pun diatur dan diolah sedemikian rupa oleh Peternak. Hasilnya, kandungan gizi di dalamnya memang cukup tapi tidak berlebih seperti ayam kampung (pithek jowo).
Maka dari itu, mitos masyarakat jawa lebih mengutamakan untuk mengkonsumsi telor pithek jowo (ayam kampung).
Apa itu mitos?
Mitos secara luas dapat mengacu kepada cerita tradisional.
Admin SPI Rembang
https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/kandungan-telur-ayam-kampung/amp/