Dalam masyarakat adat Kajang terdapat tradisi menanam padi hitam varietas pare pulu lelleng dengan luasan sekitar setengah hektar saja. Benih yang disiapkan 14 liter. Di tanam dengan perlakuan alami tanpa bahan kimia. Dari luasan setengah hektar tersebut, dapat hasil sekitar 40-50 ikat padi. Masing-masing ikat rata-rata seberat 24-35kg. Lalu dikeringkan diterik matahari hingga 3 sampai dengan 4 hari.
Hasil dari padi hitam varietas pare pulu lelleng ini, biasanya hanya digunakan dalam acara adat seperti Andingingi. Sebuah acara ritual adat ruwat bumi yang dilakukan sekali dalam setahun.
Andingingi adalah sebuah prosesi yang sakral di mana banyak laku yang harus dilakukan sebelum pelaksanaannya. Semua orang yang datang ke lokasi acara diwajibkan berpakaian hitam dan harus melepas alas kaki. Peserta ritual juga dilarang meludah sembarang tempat, tidak berbicara dan bergerak yang banyak, yang bisa mengalihkan perhatian pemangku adat yang sedang menyelenggarakan ritual. Pengambilan gambar untuk foto dan video hanya diperkenankan setelah pelaksanaan ritual inti.
Begitu hasil wawancara serikatpetanirembang.com dengan Petani masyarakat adat Kajang.