serikatpetanirembang.com - Kemerdekaan adalah rahmat, harus dijabarkan rasa syukurnya. Tak cukup hanya terucap di bibir belaka hingga berulang kali sekalipun.
Kemerdekaan Indonesia akan jadi tetap merdeka jika kita terus berbuat. Merdeka akan bermakna nyata jika kita berbuat.
Manusianya pintar - pintar sekalipun akan kurang bermakna bagi kemerdekaan Indonesia, jika tanpa mau berbuat. Tapi hanya tidur saja.
Alamnya Indonesia kaya raya sekalipun akan tiada bermakna bagi sebuah kemerdekaan jika kita tidak berbuat nyata. Hanya ditelantarkan saja.
Justru akan jadi masalah serius bagi kemerdekaan Indonesia, jika manusianya pintar dan sehat badannya, alamnya kaya. Tapi jiwa/karakter/mentalnya tidak baik benar.
Maka..
Kita harus berbuat amanah seperti pada syair lagu kebangsaan kita Indonesia Raya.
Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya, untuk Indonesia Raya
Tulisan tersebut mengutip pesan WA dari Wayan Supadno Pak Tani.
Lebih lanjut, mengutip tulisan dari Prof. Ahmad Erani Yustika, Ph.D.
Faktor produksi menjadi bahasan inti teori ekonomi (mikro). Setidaknya disebut tiga faktor produksi dalam ekonomi: tanah (land), tenaga kerja (labor), dan modal (capital). Asumsinya, organisasi ekonomi (sebut saja perusahaan) memiliki faktor produksi yang terbatas, namun dituntut menghasilkan output maksimal. Pekerjaan utama pemilik korporasi adalah mendesain alokasi faktor produksi yang paling efisien (murah) untuk menghasilkan output paling besar (laba). Jika tenaga kerja mahal, maka diupayakan modal dan tanah diperbanyak. Bila harga tanah tinggi, maka modal dan tenaga kerja yang dimanfaatkan. Demikian seterusnya.
Admin SPI Rembang